#Perangkat Kurikulum Merdeka Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam Kurikulum Merdeka memiliki peran penting dalam memperkaya pemahaman siswa tentang agama Islam sebagai salah satu komponen penting dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sejarah Kebudayaan Islam membahas tentang perkembangan Islam, kehidupan Muslim, warisan budaya Islam, dan kontribusi Islam dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia.

Pertama, mata pelajaran ini memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah kedatangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia. Siswa mempelajari tentang perjalanan dakwah para ulama, perdagangan, serta hubungan perdamaian dan pertikaian antara Islam dan kekuatan politik serta kebudayaan lokal pada masa lalu. Dengan memahami konteks sejarah ini, siswa dapat mengapresiasi peran agama Islam dalam membentuk identitas bangsa Indonesia serta menghormati keberagaman kebudayaan yang ada.

Kedua, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam juga memperkenalkan siswa pada konsep-konsep dasar dalam ajaran Islam dan kehidupan Muslim. Siswa belajar tentang pokok-pokok ajaran Islam, seperti iman, ibadah, akhlak, dan hukum syariah. Mereka juga memahami tentang peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan, seperti masjid, pesantren, dan majelis taklim dalam masyarakat Muslim. Pemahaman ini membantu siswa untuk mengembangkan rasa toleransi, saling menghormati, dan pemahaman yang lebih luas tentang agama Islam.

Selanjutnya, mata pelajaran ini juga menyoroti warisan budaya Islam di Indonesia. Siswa belajar tentang seni, sastra, arsitektur, dan tradisi-tradisi kebudayaan Islam yang telah melahirkan karya-karya monumental di berbagai wilayah di Indonesia, seperti seni batik, seni musik Gambus, seni tari Saman, dan arsitektur masjid. Dengan mengenal warisan budaya Islam, siswa dapat membangun rasa kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia dan memahami bahwa Islam tidak hanya sebagai agama, tetapi juga sebagai sumber inspirasi seni dan kebudayaan.

Selain itu, mata pelajaran ini membahas tentang kontribusi Islam dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan di Indonesia. Siswa mempelajari tentang kehadiran Islam dalam memperluas jaringan perdagangan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pemikiran intelektual. Mereka juga belajar tentang peran tokoh-tokoh Islam yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan umat manusia.

Dalam Kurikulum Merdeka, pendekatan yang digunakan dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangat penting. Lebih dari sekadar menghafal fakta-fakta sejarah, siswa didorong untuk melakukan pembelajaran berbasis sumber, penelitian, dan analisis kritis. Mereka diajak untuk mempertanyakan dan memahami konteks sejarah, sumber-sumber yang ada, serta mengembangkan keterampilan analisis dan sintesis.

Selain itu, dalam kurikulum merdeka, interkoneksi antara mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan mata pelajaran lain juga diperhatikan. Siswa diajak untuk melihat keterkaitan antara kebudayaan Islam dengan mata pelajaran seperti seni, bahasa, dan sastra. Misalnya, mereka dapat mempelajari karya-karya sastra Islam, puisi atau prosa berbahasa Arab, atau menyelidiki pengaruh seni rupa Islam dalam seni rupa Nusantara.

Dalam kesimpulannya, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam Kurikulum Merdeka memberikan siswa pemahaman yang komprehensif tentang peran Islam dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia. Melalui pembelajaran yang inklusif, siswa dapat memahami sejarah kedatangan dan penyebaran Islam, ajaran dan kehidupan Muslim, warisan budaya Islam, serta kontribusi Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan pemahaman yang mendalam ini, siswa dapat mengembangkan rasa toleransi, menghormati keberagaman, serta memahami kekayaan budaya Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh agama Islam.

Beriku Perangkat Kurikulum Merdeka Sejarah Kebudayaan Islam dapat dilihat pada daftar informasi dibawah ini:

LIHAT DISINI